Kisah Akhir Pekan

Pertemuan dengan seorang ibu dua anak di hari Minggu itu adalah sebuah ketidaksengajaan. Ayah diminta seorang pegawai Kemenag Kota Cirebon untuk datang ke rumahnya, membantunya menyusun slide power point untuk presentasi. Saya dan #thk ikut. Tiba disana, kami disambut dengan ramah oleh seluruh penghuni rumah.

Rumahnya tidak besar, tapi nyaman ketika kami masuk ke dalamnya. Ada satu lemari besar berisi buku-buku yang bercampur mainan dan alat tulis. Beliau punya dua anak perempuan. Yang sulung duduk di kelas dua SD dan yang bungsu berusia sekitar satu setengah tahun.

Ibu ini sempat bercerita pada saya bahwa anak bungsunya mengalami bocor jantung sejak usianya lima bulan. Sejak saat itulah ia harus mengalami serangkaian operasi dengan kondisi antara hidup dan mati. Alhamdulillah si bungsu yang bernama Nad (bukan nama sebenarnya) berhasil selamat dari kondisi kritisnya.

Ibu ini sudah pasrah dengan kondisi Nad saat itu. Jika Nad harus dipanggil Allah lebih dahulu, beliau sudah siap. Tapi Allah berkehendak lain. Nad berhasil selamat melalui hari-hari yang menguras air mata itu. Beliau dan suami amat bersyukur. Namun, bukan berarti mereka bebas dari ujian selanjutnya. Nad yang sakit-sakitan mengalami banyak keterlambatan perkembangan fisik. Di usianya yang sudah satu setengah tahun, Nad baru bisa merangkak, tertatih berdiri sambil berpegangan sesuatu, dan baru dapat mengucapkan kata "mamah". Untuk itu, Nad harus menjalani serangkaian terapi untuk mengejar ketinggalannya di sebuah klinik tumbuh kembang.

Terapi ini dilakukan dua kali dalam seminggu. Bertemu dengan dokter spesialis tumbuh kembang di klinik tersebut membuka secercah harapan bagi orang tua Nad. Dokter yang menangani Nad selalu memberi semangat dan motivasi agar orang tua Nad maupun Nad bisa segera melewati masa-masa ini.

Nad membuktikan itu. Meski terlambat, perkembangannya sudah jauh lebih baik. Nad sudah bisa bermain dengan kakaknya. Nad anak yang kuat. Dan sesuai fitrah manusia, ia pantang menyerah. Dengan segala cobaan yang harus dialami, Nad sudah menjadi bibit manusia dengan mental pantang menyerah.

"Saya betul-betul belajar banyak dari Nad. Belajar sabar dan bersyukur. Kalo nggak ada Nad, kayaknya saya nggak bisa belajar sabar sampai sekarang." Tutur ibu Nad.

"Allah sudah memberikan banyak kemudahan saat Nad harus menjalani serangkaian operasi dan perawatan medis yang menguras perhatian, Isya (bukan nama sebenarnya), si sulung tak pernah iri atau cemburu. Alhamdulillah saya dikaruniai anak yang sangat sayang sama adiknya. Sehingga dia malah banyak membantu saya merawat Nad. Bantu ambilin ini itu, ngajak main Nad, nemenin Nad saat mamanya ke kamar mandi. Banyak lah." Jelas ibu ini kemudian. Tak ada alasan baginya untuk mengeluh atau tidak bersyukur dengan kondisi anak-anaknya saat itu.

Isya sendiri lahir dengan kondisi normal. Ia anak yang ceria, pandai bersosialisasi dan bercerita. Isya tumbuh menjadi anak yang penyayang. Ketika adiknya harus dirawat dan memerlukan perhatian khusus, Isya tak seperti anak-anak lainnya yang cemburu atau iri. Ia malah senang hati turut andil mengurus si bungsu.

Banyak pelajaran yang saya petik dari pertemuan itu. Bahwa keluarga adalah sebuah tim. Jika yang satu sakit, maka yang lain harus membantu mengobati dan saling menopang. Jika yang satu sedih, maka yang lain menghibur. Jika yang satu susah, maka yang lain membantu. Saya belajar sebuah metode parenting ajaib dari keluarga ini, yaitu kasih sayang melalui komunikasi.

Ah, rasanya belum pernah saya melihat keluarga sekompak ini. Papa mama yang hangat, anak-anak yang begitu sayang pada orang tua, dan komunikasi yang terbuka baik dari orang tua pada anak maupun sebaliknya. Dan pertemuan dengan mereka membawa banyak tanya dalam diri saya, mampukah saya dan suami mengelola keluarga dengan baik? Mampukah kami membangun tim yang solid, saling menopang dan mengasihi?

Meski jawabannya masih jadi misteri, doa dan harapan itu selalu kami panjatkan. Semoga Allah meridhoi. Insyaallah.

Komentar

  1. Menginspirasi tulisannya, bagaimana interaksi yang penuh keberkahan terhubung antara anak dan orang tua....sukses selalu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS