Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 14, 2018

BIDADARI SEKATI

Gambar
Peraturan di tanah Sekati ditentukan oleh Sang Maha Sakti. Sekali kau melanggar, kejutan paling dahsyat akan terjadi dalam hidupmu. Aloy tersenyum menatap pesan singkat yang dikirimkan pamannya barusan. Tangannya kemudian menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana. "Ada-ada aja." Gumam Aloy sambil merapikan perlengkapannya di dalam ransel. Rencana keberangkatannya ke tanah Sekati hanya untuk memotret beberapa objek alam. Ia hanya tinggal selama dua atau tiga hari di sana. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi pamannya berkali-kali melarang Aloy pergi dengan alasan yang menurut pemuda 28 tahun itu tak masuk akal. Lagi pula Aloy suka kejutan. Ia malah semakin tak sabar menanti kejutan alam di Sekati. *** Sekati ialah sebuah kampung tradisional di sebuah pulau kecil. Kampung ini memiliki hutan adat yang berada di atas Tebing Sekati. Jumlah penduduk di kampung ini tidak lebih dari 166 jiwa dan tidak berubah selama lima tahun terakhir. Aloy memiliki

SEKOLAH UNTUK ENJU

Gambar
sumber gambar: jongosbola.wordpress.com Bocah kurus dengan sandal kebesaran berlari-lari menembus gerimis di gang sempit. Sesekali hampir bertabrakan dengan warga setempat. Ia melindungi kepala dengan topi hitam yang sudah bladus dan lusuh. Sudah pasti tak pernah dicuci. Kakinya berhenti di sebuah rumah berdinding retak-retak dan terkelupas catnya. Bukan rumah paling jelek, karena hampir semua rumah di gang itu memiliki kondisi yang sama mengenaskan dengan miliknya. Enju, begitulah bocah kecil itu sering dipanggil. Tidak berbeda dengan anak-anak lain, ia bersekolah di SD Inpres dekat rumah. Kegiatan sehari-hari dihabiskan di sekolah dan di lorong gang. Bermain kelereng, layangan, sampai sepak bola di sana. Mengganggu memang, tapi dimana lagi mereka akan bermain? Lapangan bulutangkis kebanggaan mereka sudah dijadikan rumah besar sejak tiga tahun lalu. Maka, lorong gang adalah tempat satu-satunya untuk menyalurkan gairah kanak-kanak mereka. Sebentar lagi Enju lulus SD. Di

DONGENG

Gambar
Sumber Gambar: pinterest.com Aku melempar pandangan ke luar. Jendela kaca besar di samping ranjang membuatku leluasa memandangi bintang-gemintang serta bulan yang bersinar apik menyemarakkan malam. Langit malam yang cerah begini membuka kesempatan bagiku untuk menerobos ingatan masa lalu sebelum perasaan hampa menggelayuti hidupku yang sekarang. Tentang lelaki bertubuh kekar yang selalu melindungiku. Papa. Ya, Papa. Malam selalu menjadi pertemuan klasik antara anak perempuan dengan papanya. Sebelum tidur si anak perempuan akan merengek minta dibacakan dongeng. Lalu dengan tampang lucu Papa akan pura-pura salah mengambil judul buku dongengnya. Dengan mata berbinar meski setengah mengantuk, anak perempuan itu akan menegakkan kepalanya. Berusaha antusias dengan suara Papa yang terdengar begitu keren saat memulai ceritanya. Alkisah, di suatu negeri tinggallah seorang gadis cantik yang baik hati. Gadis itu bernama Bella. Ia tinggal bersama ibu tiri yang jahat. Setiap hari B

MALAM KUPU-KUPU MALAM

Gambar
Sumber Gambar: pinterest.com Elok nian malam bermandikan gemintang Bersama kekasih yang telah bertuan Di bawah sinar lampu redup yang nyalang Birahi mendidih bersama sedu sedan Kupu-kupu malam, Senangkah kau dalam pangkuan tuan? Tujuh hari, tujuh malam Tanpa mahkota, tanpa busana Rupa elok nan indahmu Tak absen kaupupur Biar pelanggan termangu Terlepas iman dan tak kabur Buatmu, dunia sudah kejam Tak perlu lagi nasihat seram Buatmu, dunia sudah bungkam Tak perlu lagi iba dan sayang #30DWC #Day7 #OneDayOnePost

NGUPING

Gambar
Kopi tubruk hitam dan gula kuning di dalam cangkir seng sudah siap diseduh oleh tangan keriput di sebelahku. Mulut si tangan keriput itu sibuk komat-kamit merapalkan kalimat tahmid, takbir, dan tasbih. Pangilannya Mbah Jaran. Air panas dari teko tua miliknya sudah meluncurkan isinya, menundukkan gula kuning yang akhirnya larut perlahan-lahan. Aroma kopi menguar ke seluruh penjuru warung kecil milik Mbah Jaran. Aku asyik memandangi asap yang mengepul dari dalam cangkir. Membiarkan pemandangan itu terhalang sejenak oleh tangan Mbah Jaran yang mengaduk-aduk isinya. Sumber gambar: pinterest.com “Mbah, minta singkong godok ,” seorang pengunjung di meja tengah mengacungkan tangannya. Mbah Jaran hanya menoleh sebentar, mengangguk, lalu bergerak melakukan permintaan pengunjung tersebut. “Bener, kok. Aku ndelok dewe .” Lelaki yang minta diambilkan singkong rebus tadi melanjutkan obrolan dengan kawannya. “Katanya enam orang?” kawannya menimpali. Mereka kemudian terlibat perc

CELOTEH KUCING KAMPUNG : KEKERINGAN DI DESA

Gambar
Sumber Gambar : Ilustrasi kucing hitam Shutterstock.com/Olga Selyutina Anjing sialan! Siang terik begini malah tidur-tiduran di bawah saung bambu tempatku bersantai. Sebal sekali aku melihatnya dengan lidah yang sedikit terjulur dan berliur. Ia pasti habis pesta. Wajahnya menandakan kemenangan yang membuat perutnya kenyang. Lihat saja perutnya yang sedikit mencuat tanda terisi. Tapi paling tidak, aku aman untuk sementara ini. Karena dia tak akan menjadikanku bahan terkaman jika sedang kenyang. Kakiku melangkah menjauhi tempat itu. "Lebih baik tak berurusan dengan si Anjing pitak." Gumamku. Udara panas siang itu terasa pengap. Mungkin aku harus menuju pohon beringin kering di ujung jalan. Paling tidak dahan besar dan ranting-rantingnya bisa melindungiku dari sengatan matahari. Sudah satu tahun ini matahari terasa ada lima di atas kepala. Panasnya seperti di neraka. Pohon Beringin yang masih muda ini mendadak layu seiring musim kemarau panjang yang