SESI CURHAT MAMA #THK

Sometime, saya suka kurang percaya diri nulis di blog. Kenapa? Berasa diawasi, apalagi sesama member #ODOP yang anaknya EBI banget. Hahaha...

Enggak, ding. Bercanda.

Di ODOP, member harus konsisten nulis setiap hari, minimal satu postingan dalam satu hari. Kalau nggak kehabisan ide, alhamdulillah. Bisa terus eksis. Tapi pas muncul stuck, ide seakan surut, ditambah wajah mengkerut gara-gara seisi rumah bikin ribut, disitu kadang saya ngerasa sedih dan kusut.

Eh, saya garisbawahi dulu, ya. Ini bukan curhat soal ODOP-nya, tapi kinerja saya untuk nilis.

Secara teori, nulis memang kadang-kadang harus 'dipaksa' supaya si penulis punya jam terbang yang kece untuk tembus sebagai penulis yang baik. Latihan, latihan, latihan. Belajar, belajar, belajar. Sama kayak kalo kita mau jadi ahli matematika. Semakin sering bertatih dan belajar, semakin ahli berhitunglah kita.

Benar adanya kalo nulis kudu banget dilakukan sebagai kegiatan 'wajib' supaya kita terbiasa untuk 'ngerasa ada yang kurang kalo nggak nulis'. Begitu sudah terbiasa nulis, kita bakal kayak orang sakaw pas tangan ini nggak bergerak untuk menuangkan reruntuhan ide dari dalam kepala.

Kebayang nggak, sih. Bikin pusing. Hehehe...

Jeleknya, saya selalu mikir ribuan kali kalo mau posting tulisan di media sosial. Takut ada yang tersinggung, nggak berkenan, sampai yang nggak paham apa yang saya tulis. Kalo udah begitu, saya bisa ngedit tulisan berkali-kali. Sampai pada akhirnya malah nggak posting apa-apa, dan itu udah kejadian dua hari ini.

Sedih.

Ditambah dengan ada beberapa hal yang bikin kepala saya nggak bisa berimajinasi dengan baik tiga hari ini.

Untuk itulah muncul tulisan ini, mewakili saya yang lagi baper tingkat nasional karena urusan yang terlalu pribadi dan nggak bisa saya sampaikan disini. Membuat otak saya 'meradang', sampai saya nggak menyadari ada banyak ide yang lewat di kepala dan saya abaikan begitu saja.

Semoga dukungan dan doa kawan-kawan bisa menyehatkan kembali alam pikiran bawah sadar saya yang sedang kacau balau.

Saya rasa itulah kenapa ODOP pakai kalimat ini sebagai jargon: "verba volant, scripta manent". Yang diucap akan hilang, yang ditulis akan abadi.

Kalian tau apa maknanya?

Sepopuler apa pun kalian, kalau hanya bicara apalagi cuma nyinyirin orang lain, maka kalian akan hilang begitu saja. Kayak debu ditiup angin.

Tapi, meski nama kalian nggak terkenal, dan kalian menulis, maka nama kalian akan tercatat dalam sejarah. Tetap terkenang walau sudah tiada.

Saya setuju. Maka menulislah walau sebait.

Salam cinta untuk pembaca 😘

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS