MISI BESAR ORANG TUA

Ada hal menarik saat kemarin sore #thk nunjuk-nunjuk ke bukunya.

"Mbek... mbek... uh uh... mbek..." celotehnya.

Oo, rupanya neng bayi ini ingat saat Idul Adha lalu ada seekor kambing yang akan disembelih di depan rumah kami. Waktu itu #thk belum banyak ngoceh. Sepertinya pengalaman itu berkesan sekali, sampai terekam dalam memorinya, lalu seperti diingatkan kembali, bayi dua belas bulan ini meniru mengucapkan "mbek" saat melihat gambar kambing di buku ceritanya.

Ah, momen semacam ini akan lebih sempurna seandainya saya lagi nggak marahan sama pak suami. Tapi demi melihat kelucuan tingkah laku #thk, kami berdua langsung kompak ikut bermain-main dengan 'mbek' di buku cerita #thk. Seolah nggak ada masalah apa-apa.

Begitulah, anak selalu menjadi alasan untuk menanggalkan ketidak akuran antara suami dan istri. Karena nggak ada orang tua yang mau melewatkan perkembangan si kecil.

Entah itu cuma kata-kata baru yang bahasanya belum kita pahami, atau sekedar meniru suara binatang, perkembangan anak tetap jadi sorotan empat mata orang tuanya. Itu semua akan menjadi pengobat hati di kala resah atau marah.

Saya rasa benar kalau kehadiran anak adalah pelipur hati orang tuanya. Makanya banyak pasangan yang belum dikaruniai anak mau melakukan apa saja demi kehadiran buah hati di tengah rumah tangganya.

Meski harus melakukan terapi ini itu, makan dan minum ramuan tertentu, menjalankan pengobatan kesana kemari, sampai program bayi tabung yang harganya selangit. Terkadang usaha yang tak halal pun dilakoni asalkan tujuan mereka tercapai.

Disitu kadang hati saya serasa disentuhkan pada es batu yang masih seger. Nyerecep sampai tulang. Karena masih suka marah kalau #thk membuat makanan di dalam piring hancur berantakan, mberangkang kesana-kemari saat mau dipakaikan baju, atau membanting ponsel dengan bahagianya.

Ah, andai kualitas sabar saya seistimewa bundanya Bella, betapa bahagianya #thk.

Disitulah saya wajib bersyukur, dan disitulah saya harus menahan ego, memutuskan untuk menyudahi pertengkaran agar anak tak jadi korban. Karena misi terbesar kita semua adalah menjadikan generasi penerus sebagai generasi yang bahagia.

Salam cinta untuk pembaca!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS