CERITA CINTA DI SEKOLAH (episode 3)

#cerbung

Oleh: Agil Uin

Aku mulai akrab dengan tempat itu. Perangkat keras yang berjajar rapi di ruangan seluas lima kali lima meter itu menjadi saksi bisu atas candu yang mulai menempel dalam perasaan. Aroma karbol wangi hampir setiap hari menjadi rindu yang menghias otakku.

Jam istirahat menjadi sebuah kesempatan yang kutunggu-tunggu untuk bergerilya di sekitar lab komputer. Mencari kesempatan untuk berinteraksi dengan Mas Ruli.

Bel pulang sekolah menjadi waktu yang kutunggu-tunggu. Biasanya aku tidak akan langsung pulang. Ruang OSIS akan menjadi tempat melepas penat yang cocok selepas sekolah. Di sana aku sering memikirkan berbagai alasan untuk datang ke lab komputer, menemui Mas Ruli. Sering aku senyum-senyum sendiri membayangkannya. Tapi tidak ada satu pun yang terlaksana. Aku terlalu malu untuk mencari perhatian secara berlebihan pada Mas Ruli.

Pada beberapa kesempatan, aku bisa ngobrol dengan Mas Ruli berdua saja. Tapi kami lebih sering berbincang bersama pengajar dan siswa lain saat pulang sekolah. Yang pasti aku tidak pernah melewatkan kesempatan untuk bisa sertemu dengan Mas Ruli.

***

Satu hari sepulang sekolah, aku duduk di bangku yang menghadap kios fotokopi sedang menunggu fotokopi materi pelajaran komputer bersama seorang teman sekelas. Tanpa sadar Mas Ruli sudah duduk di sebelahku.

"No, saya mau nunjukin sesuatu," Suara Mas Ruli penuh misteri.

"Apaan?" Tanyaku penuh selidik.

"Kalo udah selesai ke lab, ya," Mas Ruli bergerak menjauh.

Aku tak sempat bertanya lagi. Kuputuskan untuk melakukan apa yang dikatakan Mas Ruli. Setelah selesai dengan tugas fotokopi materi, aku segera datang ke lab konputer. Ada tiga siswa yang sedang asyik di depan komputer masing-masing. Mas Ruli langsung menyambutku begitu aku sampai di ambang pintu. Ia langsung menyuruhku duduk di meja komputer paling depan.

Mas Ruli duduk di sampingku. Tangannya cekatan menggerakkan mouse, membuka sebuah file presentasi. Sebuah slide terpampang di hadapanku berisi foto-fotoku yang entah didapatnya dari mana. Mataku membulat menyaksikannya. Ada kerlip yang bergerak menghiasi sudut-sudut slide. Juga sebuah kalimat di tengahnya berisi ungkapan sayang.

Hey, apa aku tak salah lihat? Ya Tuhan. Benarkah yang kulihat ini? Batinku.

Bersambung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS