SELINGKUH

Miki, pria berpenampilan formal itu tidak dapat menampik lagi jika perjalanan bisnisnya bukan perjalanan biasa. Tidak hanya bertemu klien penting, tetapi juga tak sengaja bertemu dengan masa lalunya. Pertemuan di sebuah restoran saat makan siang menjadi ajang reuni bagi dua manusia yang pernah bergumul dalam perasaan sayang. Dengan segala alasan, Miki mencoba menepis pertemuan itu. Berusaha menjaga jarak dengan sang mantan. Namun, pesona dan kisah indah di masa lalu yang berkelebat jelas tiba-tiba menjerat dirinya. Sang mantan menang. Dengan alasan reuni, mereka berhasil kembali menghabiskan waktu untuk bersama lebih lama.

"Aku akan menikah," ujar Miki tiba-tiba. Saat tangan sang mantan sudah berhasil merengkuh lehernya.

Sang mantan berdehem, "lalu?" tanyanya dengan wajah dingin.

"Bisakah kita hentikan ini?" Miki separuh memohon, tapi separuh perasaannya masih ingin bersama sang mantan.

"Kita sudah sejauh ini, apa kamu akan menghancurkan reuni kita?" sang mantan tersenyum. Bibirnya kembali mencecap aroma tubuh Miki.

Kenangan dengan sang mantan menguasai pikiran Miki.

"Aku janji nggak akan membuat pernikahanmu batal, Mik." Sang mantan meyakinkan.

Dengan janji itu, Miki kembali dalam pelukan sang mantan. Merasakan kembali sensasi pertemuan yang membuncah, melepas rindu yang tertahan.

"Mik, pernikahan itu awal dari segala masalah. Kamu akan membutuhkan kawan berbagi," sang mantan menyeruput kopinya.

Miki menatap sang mantan dengan wajah gundah. Sang mantan tersenyum tipis. Sambil menyodorkan secarik kertas bertuliskan angka, ia mengecup dahi Miki. Tubuh rampingnya bergerak meninggalkan Miki yang masih sibuk bergelut dengan pikirannya.

Matanya menatap sebelas digit angka di atas kertas. Angka yang sudah sempat dibuang dari ingatannya kini menari-nari indah dalam area otak.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS