SINTREN: PERTUNJUKAN TRADISIONAL BERBALUT MISTIS

Dulu, ketika acara perpisahan di SMP, ada satu pertunjukan tari tradisional yang membuatkubegitu terpukau. Pertunjukan itu seperti sulap bagi aku yang masih berusia lima belas tahun.

Seorang gadis berusia seumuranku waktu itu diikat kedua tangannya. Matanya terpejam, tubuhnya terlihat lemas. Ia hanya mengenakan kaus lengan pendek dan celana jins biru, wajahnya pun polos tanpa riasan. Gadis itu kemudian dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang tertutup kain warna warni. Selama si gadis berada di dalam kurungan, seorang laki-laki dewasa komat-kamit sambil berdiri tak jauh dari kurungan ayam tersebut.

Di tangannya ada piring yang terbuat dari tanah liat seukuran tangan orang dewasa berisi bunga dan dupa. Entah apa yang diucapkan pria berpakaian serba hitam tersebut. Beberapa menit berlalu, tiba-tiba kurungan ayam berisi sang gadis bergetar. Bergerak-gerak tanpa disentuh. Sontak seluruh penonton heboh. Dari tempat duduknya masing-masing ada yang menutup mulut, menutup wajah, sampai ada yang sempat menjerit pendek. Semua mata tertuju pada kurungan ayam di atas panggung. Apa yang terjadi?

Getaran kurungan ayam tersebut semakin kencang. Aku menahan napas, menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Gerakan mulut sang pria berpakaian hitam terhenti. Ia mendekati kurungan ayam yang masih bergetar. Tangan kanannya menyentuh kurungan ayam yang seketika berhenti bergetar. Pria itu kemudian menaruh piring di pinggir panggung, kemudian pelan-pelan membuka kurungan tersebut.

Ajaib! Di dalam kurungan kini ada seorang gadis dengan pakaian tradisional golek lengkap dengan riasan di wajah dan tangan yang sudah lepas dari jerat tali. Ia duduk sambil menunduk. Seperti menanti dibebaskan dari kurungan ayam. Lepas itu, suara musik gamelan terdengar. Sang gadis berdiri dan mulai menari mengikuti alunan suara musik tradisional yang dimainkan para pemusik.

Penonton sontak bertepuk tangan riuh. Ketegangan mereda. Selanjutnya kami menikmati pertunjukan tarian dari sang gadis.

Sintren. Itulah nama pertunjukannya. Kesenian tradisional yang dibalut nuansa mistis yang menjadi daya tarik tersendiri. Konon, penari sintren merasa tidak sadar saat melakukan pertunjukan tersebut. Sang penari dibuat kesurupan agar dapat melakukan tarian sintren. Termasuk aksi saat meloloskan diri dari ikatan tali dan memakai pakaian pertunjukan di dalam kurungan ayam. Semua dilakukan secara tak sadar. Menurut cerita, sang penari Sintren dimasuki ruh Dewi Lanjar yang dikenal sebagai penguasa Pantai Utara.

Aku masih belum benar-benar percaya pada apa yang terjadi saat itu. Bagaimana bisa seorang gadis melepaskan ikatan dan mengganti pakaian di dalam kurungan ayam sekaligus berdandan. Rasanya itu mustahil. Tapi disitulah daya tarik pertunjukan ini. Kalau kalian berkunjung ke Cirebon, cobalah tonton pertunjukan Sintren. Aku yakin kalian akan menganga saat melihatnya.

Salam cinta untuk pembaca

Komentar

  1. GAk cuma d Cirebon, tetangga desa ku oun masih ada. Dan itu teman temanya saya lgsg yg jdi penarinya. Sampe skrg juga saua kurang ngerti kok bisa spt itu, mistis memang. Tmpat ku sudah gak ada, dan gk pernah liat. Konon katanya, yg bgtu mmbahayakan si penari juga.

    Follback blog ku mba, via bloggernya. Google+ nya jarang on
    storyofrene.blogspot.co.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS