JANGAN USIL KOMENTARIN BB ANAK ORANG

Siapa, sih yang nggak sedih kalo anaknya sakit. Mulai dari batuk, pilek, demam, sampe sakit yang harus ditangani secara intensif di tempat perawatan khusus. Seringnya kalau udah sakit, anak jadi nggak doyan makan. Sehingga terjadilah apa yang disebut 'berat badan terjun payung'. Yap, berat badan anak yang turun drastis tersebab sakit yang mengganggu metabolisme tubuhnya. Atau berat badan anak yang segitu-segitu aja. Nggak naik-naik.

Kemudian lahirlah komentar-komentar semacam ini:

"Sakit kok sering banget, sih."

"Beratnya turun, ya? Kok kurusan?"

"Minum susu tambahan, dong biar beratnya naik,"

Dan sebagainya. Dan seterusnya. Dan seperti itulah kenyataan yang harus dihadapi.

***

Sebagai ibu, pinginnya anak selalu sehat, berat badan selalu naik, dan pertumbuhan tiap bulan selalu sesuai standar WHO. Tapi, di luar kemampuan seorang ibu yang multitasking, ada tangan Tuhan yang mengatur takdir. Ciee... bahasanya.

Iya, kita nggak bisa menghindar saat ternyata anak kita ketularan orang lain yang lagi batuk. Atau ternyata anak kita ketularan pilek dari teman mainnya. Siapa yang mau? Si anak sendiri nggak mau, lho. Dia juga maunya sehat wal afiat, ikutan main gundu di halaman rumah, atau manjat di dinding panjat playground. Tanpa terkendala batuk ngoklok tak terkendali dan ingus yang melorot dari lubang hidungnya tanpa kenal waktu.

Anak sering sakit bukan berarti orang tuanya nggak memperhatikan kesehatan si anak. Saya pastikan bahwa setiap orang tua sangat mengenal kondisi tubuh anaknya. Mereka juga pasti memberi gizi terbaik sesuai takaran dan kemampuannya untuk anak.

***

Di kala berat badan si anak mulai manjat sedikit-sedikit, masih ada aja yang bilang:

"naiknya kok cuma sedikit,"

Sedangkan yang ngomong begitu jarang memberi solusi. Kalo saya, sih bakalan males dengerinnya.

Cobalah peduli dengan cara-cara yang lebih membahagiakan, seperti nganterin kue ke rumah, beliin susu tinggi lemak, atau bagiin sample vitamin nafsu makan. Sebulan sekali aja cukup, kok. Hehehe...

***

Kekhawatiranmu yang kau umbar dengan komentar itu hanya menambah beban hidup mereka yang lagi memperjuangkan berat badan anaknya ke tingkat lebih tinggi.

Jadi, berhentilah usil ngomentarin berat badan anak orang ya. Ngasih cemilan akan lebih bermanfaat daripada sekedar ngomong.

Sekian.

Salam cinta untuk pembaca

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS