Belum Selesai

Kemana angin berhembus, ia akan datang menemui takdirnya
Langkahnya. Hidupnya. Segalanya adalah soal kesepakatan dengan pencuri malam
Semua merasa persetan dengan lalai. Semua lelah. Semua hanya bersandar pada keresahan
Andai malam tak sepekat tinta hitam yang kau tumpahkan pagi ini
Atau pagi yang tak semendung raut anak malang yang pucat
Begitu mencekam. Hening
Hanya larut yang menjanjikan sebuah selimut hangat tanpa detak jantung yang cepat
Nyanyian perempuan paruh baya yang parau
Sentuhan tangan kasar dalam kelembutan dan menu sarapan pagi ini yang hambar
Apa yang dibayangkan para pendiri dinasti? Uang? Emas?
Tidak.
Jelata menghembuskan kelahiran yang sakral
Tapi tak ada bunga untuk merayakannya
Jelata menggeliat dalam resah
Seresah ketika ibunya yang lemah mengerang dalam tangis panjang di malam yang pekat
Apakah sudah selesai? Belum.
Permainan baru saja dimulai
Semua sudut akan menantang kematian
Tanda bahwa akan ada kehidupan
Akan lebih rumit dan tajam

Cirebon, 1 Okt 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS