CEKCOK

"Kamu pikir udah paling bener?! Hah!" Gayas berseru dengan nada menantang.

Tak kalah kesal, Arum pun membalas. "Ya nggak usah sewot, Yas!" Hardiknya ketus.

"Kamu yang mulai! Makanya nggak usah sok tau, sok bener!"

"Dih, kalo nggak ngerasa, ya udah! Kenapa marah?!"

"Kamu jadi orang nggak punya perasaan, ya, Rum!"

Keduanya tak mau kalah argumen. Suara mereka beradu di tengah bisik-bisik siswa-siswa sekolah yang sudah mengelilingi Gayas dan Arum. Tapi sepertinya kedua gadis itu tak peduli. Hati mereka masih diliputi kemarahan. Saling lempar bantah dan kesalahan sudah seperti pertandingan bulutangkis.

Beberapa siswa mengabadikan momen memalukan itu berupa video dan foto di ponsel. Sepertinya tidak ada yang mau berusaha melerai kedua gadis remaja yang biasanya kemana-mana bersama. Beruntung aksi saling pukul belum terjadi saat beberapa guru datang menengahi keributan itu.

Dua gadis tadi digiring ke ruang BK oleh guru yang bersangkutan. Keduanya tak mau saling tatap. Seperti dua musuh bebuyutan. Padahal baru sepuluh menit yang lalu mereka tengah bergurau.

***

Sudah empat hari pasca keributan itu terjadi. Gayas dan Arum tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berbaikan. Setiap kali mereka berpapasan, selalu terjadi adegan buang muka. Atau saling lirik dengan tatapan sebal atau mengejek.

Mereka tak tahu kalau nama mereka jadi terkenal di seluruh sekolah setelah seorang siswa mengunggah adegan berantem mereka ke media sosial. Setiap siswa akan berbisik-bisik sambil memberi tatapan penuh rasa penasaran ketika melihat Gayas atau Arum yang lewat. Hal ini ternyata cukup mengusik keduanya.

Tak sengaja Gayas maupun Arum melihat video mereka yang sudah nampang di media sosial sejak beberapa hari. Awalnya ada gemuruh yang membuat hati mereka geram. Tapi ada sesuatu yang saling mereka perhatikan dari video tersebut.

Tiba-tiba Gayas tertawa melihat wajah centil Arum yang kemerahan karena marah. Juga alis tebal gadis berambut panjang itu yang selalu bergerak-gerak saat bicara. Gayas makin terbahak saat memperhatikan bibir Arum yang berulang kali terlihat monyong. Ia terpingkal-pingkal sampai matanya mengeluarkan air mata.

Di tempat lain, Arum melakukan hal yang sama. Video hasil unggahan salah satu siswa sekolahnya malah membuatnya melihat salah satu ekspresi paling bodoh dari Gayas. Dalam video terlihat jelas hidung Gayas yang naik turun, membuat lubang hidungnya terlihat lebih besar dari biasanya. Bibirnya di tarik sebelah saat bicara, membuat wajahnya jadi terlihat konyol.

Tawa Arum hampir meledak saat tak sengaja Gayas lewat di depannya. Ia menatap Gayas, begitu pun sebaliknya. Keduanya saling tatap dengan ekspresi yang sulit digambarkan. Tiba-tiba keduanya tertawa mengingat video itu. Tawa yang tanpa sadar mereka rindukan dari sahabatnya.

Sesaat keduanya mengatur napas. Setelah puas tertawa, mata mereka masing-masing menatap ke arah lapangan dan langit-langit koridor. Keduanya masih canggung.

"Maafin saya, ya," Gayas mengulurkan tangannya.

Arum menatap uluran tangan Gayas lalu beralih ke wajah yang sedang tersipu di hadapannya. Senyum Arum mengembang. Dihempaskannya uluran tangan Gayas alih-alih memeluk sahabatnya itu.

"Saya juga minta maaf." Bisik Arum.

Ada perasaan hangat yang membanjiri perasaan dua sahabat itu. Perasaan damai yang menyelimuti persahabatan mereka. Di dalam hati, keduanya berjanji untuk tidak menyakiti satu sama lain.

#30DWC
#Day4
#onedayonepost

Komentar

  1. Orang teedekat adalah orang yg rawan konflik

    BalasHapus
  2. "Beberapa siswa mengabadikan momen memalukan itu berupa video dan foto di ponsel."

    Jaman now bgt ya mbak. Ky gini menang skrg. Dikit2 di video pdhal lagi riweh2 nya

    BalasHapus
  3. kalau zaman dahulu juga ada perkelahian tetapi tidak terekspos sehingga dampaknya cukup di sekolah itu saja, beda dengan sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul om... sekarang karena teknologi udah lebih maju :)

      Hapus
  4. bentar berantem, bentar baikan. #DuluAkuSeringBegitu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS