SISA JEMURAN

Baru kali ini sampai tengah malam aku masih berkutat dengan jemuran basah. Saat yang lain sudah terlelap, aku masih mencari celah agar dapat menjemur semua pakaian. Setengah jam berlalu, masih tak ada kemajuan. Gantungan baju sudah habis. Meski jemuran-jemuran ini sudah kugeser, bolak-balik melakukan tata ulang, tetap saja tali jemuran yang ada tidak mampu menampung sisa pakaian yang masih teronggok di ember.

Akhirnya kupandangi baju-baju yang sudah tergantung rapi di jemuran. Betul-betul tidak ada celah, gumamku. Ganti kupandangi pakaian-pakaian lunglai di dalam ember.

Sudah terlalu larut. Otakku sudah tak bisa berpikir bagaimana mensiasati tempat jemuran. Menyerah. Hanya itu yang bisa kulakukan. Pakaian-pakaian di dalam ember nampak kecewa karena mereka harus menunggu besok pagi agar mendapat tempat untuk dijemur, bergantian dengan pakaian yang sudah mejeng rapi di tali jemuran.

Semoga besok sudah ada pakaian yang kering, batinku.

Sisa pakaian basah kubiarkan di dalam ember. Kusimpan di tempat yang sekiranya tak akan kena kotoran. Perlahan tapi pasti, kutinggalkan area jemuran menuju kamar. Mata dan tubuh yang lelah harus segera diistirahatkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS