RENCANA

Sejak awal tahun, saya dan suami berafiliasi dengan agen sebuah merk kemeja nasional. Brand yang dibangun oleh seorang alumni Tempa. Model kemeja yang diusung pun cukup menarik, bertema pakaian ibadah yang dikombinasikan dengan batik modern.

Setelah beberapa bulan menjalani, kami terinspirasi untuk membuat produk serupa. Bukan ingin menjiplak, kami justru ingin berinovasi membuat produk dengan model yang lebih baik.

Qodarullah, minggu lalu kami menang arisan. Memang tidak seberapa, namun membuat otak saya langsung terpikir untuk memulai produksi. Informasi tempat penjualan bahan dan jenis-jenis bahan sudah kami kantongi. Yang masih menjadi kendala ialah penjahitnya.

Beberapa penjahit yang pernah kami coba untuk membuat kemeja. Salah satunya lolos sebagai penjahit yang memiliki kualitas, tetapi harga tidak sesuai dengan biaya produksi dan waktu menjahit cukup memakan waktu yang lama untuk satu sampai tiga baju. Ini yang membuat kami masih menimbang ulang untuk melakukan produksi.

Selain itu apa misi yang ingin kami cuatkan untuk menguatkan langkah ini, belum saya temukan. Jangan-jangan ini hanya ikut-ikutan semata? Begitulah kekhawatiran lain yang menggelayuti pikiran saya.

Di sisi lain, hati saya juga bilang, kalau tidak dicoba mana tahu. Ya, memang harus dicoba sebelum bilang pas atau tidak, sesuai atau tidak, cocok atau tidak. Bidang fashion memang bukan bidang saya. Ibu saya lebih ahli. Tapi, bukankah delapan dari sembilan pintu rejeki itu adalah berniaga?

Semoga Allah membukakan jalan untuk saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS