ARISAN

Tubuh tinggi dengan bentuk bak atlet itu tengah duduk di antara tubuh-tubuh gemuk para Uwak dan Bibi. Punggungnya agak melengkung, membuat duduknya menunduk. Meski terlihat tenang, sinar matanya tak menunjukkan itu. Ia sedang cemas. Perasaan yang menghinggapi sejak masih berada di rumah.

Ruangan panjang dengan luas dua belas meter persegi itu dipenuhi suara canda dan tawa. Wajah-wajah riang yang berharap namanya keluar dari gelas kocokan serta merta memenuhi atmosfer ruangan.

Beberapa orang sudah berbisik-bisik di belakang, janjian untuk meminjam separuh uang arisan kalau namanya keluar.

Arisan keluarga selalu menjadi ajang silaturahmi sekaligus pinjam-meminjam uang. Beberapa orang akan bersedia meminjamkan jika namanya keluar dari kocokan, tapi sebagian yang lain tidak.

Lelaki yang tampak terjebak di tengah-tengah kerumunan itu merapalkan sesuatu. Mungkin doa untuk ibunya agar nama beliau keluar sebagai pemenang arisan hari itu.

Gelas berisi nama-nama peserta arisan mulai dikocok. Nama pertama, bukan pemenang. Nama kedua, belum beruntung. Nama ketiga, bukan rezekinya. Sampai nama keenam, tak satu pun menang undian. Suasana ramai sekaligus tegang meliputi arisan keluarga itu. Lelaki tadi hanya mendengarkan suara-suara tawa yang hampir memekakkan telinganya. Sedang matanya sibuk menelusuri isi ponsel, berulang-ulang mengetik sesuatu di atas tombol-tombol benda kecil itu.

Gelas kembali dikocok. Namanya keluar. Lelaki tadi menegakkan kepala. Mengusir cemas, memperbanyak doa, merapatkan keyakinan agar arisan berakhir bahagia.

"Kosong!" Sahut petugas kocokan.

Raut kecewa mendadak terpancar di wajahnya. Tubuhnya kembali membungkuk, kepalanya jatuh tertunduk. Matanya kembali menyelami isi ponsel. Entah apa yang ditelusurinya dalam benda kotak tersebut. Ibunya terlihat lebih kecewa lagi. Bibirnya mengerucut dengan sedikit gerakan tertahan. Mungkin bergumam sebal.

Aku tersenyum simpul, mengucap hamdallah tanda syukur. Kocokan terakhir menuntaskan rasa penasaran semua orang siapa nama yang keluar sebagai pemenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS