DOA UNTUK MORA
Ami gamang. Ia memandangi ponsel yang sejak tadi berada dalam genggamannya. Wajahnya bimbang karena sama sekali tak menemukan alasan untuk menghubungi seseorang yang sejak enam tahun silam nampak memilih pergi dari hidupnya. Suasana rumah yang lengang membuatnya teringat pada sosok berkacamata itu. Jika boleh dikatakan, Ami rindu. Meski pernikahannya dengan pujaan hati sudah berjalan satu tahun, tapi tak membuatnya melupakan seseorang yang dulu pernah mengisi ruang persahabatannya. Mora. Nama itu jelas berada dalam kontak ponselnya. Sejak tadi Ami hanya menaik-turunkan keypad ponsel agar nama itu terus berada dalam jangkauan matanya. Sejak enam tahun lalu Mora tak pernah menghubungi Ami. Setiap Ami mulai menghubunginya, Mora tak pernah merespon. Satu tahun pertama Ami terus-terusan mencari Mora. Bertanya pada sepupu Mora, teman-teman SMA, sampai berkali-kali menghubungi lewat media sosial Mora. Nihil. Mora sama sekali tak ditemukan. Ami sama sekali tak tahu bagaimana kondisi ...