Pandangan Pertama ODOP

Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan satu anak yang berusia 11 bulan. Salah satu hobi saya adalah nulis. Kalau jaman masih single saya lebih sering nulis puisi yang kebanyakan galaunya. Sekarang, setelah nikah malah lebih sering nulis cerpen, cerita keseharian dengan anak, resep masakan, kampanye membaca, kampanye ASI, dan copywriting buat ngiklanin dagangan. Hehehe... maklum emak-emak nyambi jualan online.

Tentang ODOP ini saya tahu gara-gara baca statusnya salah satu kawan se-komunitas. Karena penasaran akhirnya saya kepoin dan agak maksa minta beliau kasih saya info kalau ODOP buka pendaftaran kelas baru. Saking semangatnya, saya beberapa kali mengganggu kawan saya via whatsapp cuma untuk nanyain pendaftaran kelas baru ODOP. Padahal belum ada pembukaan kelas baru. Waktu itu tiap saya kirim whatsapp, saya berdoa supaya mbak Lisa nggak BT gegara whatsapp dari saya isinya cuma nanyain kapan ODOP buka kelas baru. Hehehe...

Alhamdulillah, kabar seru itu akhirnya datang juga. Di malam hari yang cerah berbintang tepat tanggal tujuh September, tiba-tiba ada kiriman link dari mbak Lisa. Isinya link pendaftaran kelas baru ODOP. Hiyaaay! Yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul. Nggak lupa saya umumkan ke Pak Suami tentang pendaftaran ODOP tersebut. Pak Suami manggut-manggut tanda dukungan.

Dari apa yang diceritakan mbak Lisa, saya tertarik dengan cara belajar di ODOP. One day one post. Satu hari satu postingan. Ini bagi saya adalah tantangan. Karena tantangan terberat saya adalah sering malas nulis. Padahal nulis butuh latihan setiap hari agar kemampuan semakin terasah. Setuju?

Salah satu cita-cita saya adalah nulis sebuah buku. Menjadikan buku sebagai karya nyata untuk kontribusi dalam melakukan perubahan pola pikir masyarakat ke arah yang lebih baik.

Akhirnya, saya berharap bisa meningkatkan konsistensi saya untuk menulis ribuan kata setiap hari. Memaksa diri sendiri untuk terus menulis meski penat atau sedang minus ide. Semoga ODOP bisa menjadi pecut bagi saya untuk menerapkan konsistensi menulis agar tak pasang surut.

Ditambah melihat karya beberapa orang yang sudah dibukukan melalui ODOP, bikin saya ngiler dan bersemangat ikut ambil bagian dalam 'kompetisi' ini. Maaf ya kalau saya harus membahasakannya dengan kata 'kompetisi' supaya diri saya greget dan terpacu untuk tertular virus-virus nulis paling ganas sepanjang sejarah.

Semangat nulis kawan!

Salam sayang dari emak pedagang online 😘

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS