MATRIKS DAN NASKAH | PERUBAHAN DAFTAR ISI (Tugas 3 KMO Batch 7)



MATRIKS BUKU

SPESIFIKASI
JUDUL BUKU
Happyness of Pregnancy
PENULIS
Ragil Wyda Triana
KELOMPOK

JENIS BUKU
Buku bacaan pengetahuan kehamilan untuk pasangan yang sudah menikah
TARGET PEMBACA
USIA: 19 tahun s.d dewasa
PENDIDIKAN: minimal SMA
WILAYAH: Kota-kota besar
PROFESI:
FISIK BUKU
HALAMAN NASKAH: 100 halaman
UKURAN BUKU: B5 (18,2 cm X 25,7 cm)
COVER: Soft cover
PERKIRAAN HALAMAN BUKU: 160 halaman
PERKIRAAN HARGA JUAL: 70.000 – 100.000 Rupiah
LATAR BELAKANG
KONSEP
Memberikan edukasi mengenai kehamilan kepada calon orang tua dalam menghadapi kehamilan pertama agar memahami peran pasangan sebagai istri dan suami dapat saling mendukung.
DESAIN
Ilustrasi animasi dua dimensi yang unik dan cocok dengan tema buku
TEMA
Peran suami dan istri dalam menghadapi kehamilan pertama
MANFAAT BAGI PEMBACA & KELEBIHAN
o   Menghadapi kehamilan pertama tanpa rasa cemas
o   Menghadapi perubahan-perubahan fisik saat hamil
o   Menghadapi perubahan-perubahan psikis pada ibu hamil
o   Menghadapi mitos seputar kehamilan
o   Menjadi Suami SSP
o   Membangun pola pikir positif pada ibu hamil
o   Membangun keharmonisan rumah tangga saat hamil
FAKTOR LAIN
Faktor lain yang membuat pembaca tidak tertarik pada buku ini:
o   Sudah mempunyai buku sejenis
o   Isi buku kurang menarik
o   Cover buku kurang menarik
o   Harga terlalu mahal

STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan:
o   Penggunaan cover buku yang menarik
o   Pemasaran melalui media sosial seperti Facebook, Whats App, dan lain-lain
o   Memanfaatkan jaringan alumni sekolah dan universitas
o   Memanfaatkan jaringan komunitas
BUKU SEJENIS
JUDUL DAN SPESIFIKASI BUKU
-          Nurul Chomaria, S.Psi – Panduan Kehamilan untuk Muslimah
-          Tim Admin Grup Sharing ASI-MPASI (SAM) – Superbook for Supermom
-          Titin Wartini, Am. Keb – Begini Nggak Boleh Begitu Nggak Boleh
-          The Pregnancy and Baby Book
NILAI LEBIH
-





DAFTAR ISI
BAB I   AKU POSITIF!
            Become a Mother
            Become a Father       
           
BAB II  PERUBAHANKU
            Badanku dulu tak begini…
            Dengarkan curhatku…
            Ngidam
            Stop percaya mitos!
           
BAB III SUAMI SSP (SIGAP SABAR PERHATIAN)
            Aku harus gimana?
            Istriku tetap cantik, kok :)
            Menangislah di pundakku
            Apa yang dirasa sekarang?
           
BAB IV KEHAMILAN YANG BAHAGIA
            Mendekatkan diri pada Sang Pencipta
            Aku akan menjadi orang tua yang baik
            Tetap mesra
            Komunikasikan
           
BAB V  HAMIL ITU MENYENANGKAN
            Anak adalah anugrah
            Kehamilan adalah fase membahagiakan
            Sabar dan gembira                
 





satu
AKU POSITIF!

Anda sudah menikah? Sedang menanti anak pertama?
Kehamilan memang sebuah kabar yang menggembirakan. Bagi para pasangan yang telah menikah, siap atau tidak, kehadiran anak adalah hadiah yang indah dari Allah. Dan setiap pasangan harus melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi.


Setelah menikah, saya dan suami sepakat untuk tidak menunda atau merencanakan program kehamilan. Bagi kami, anak adalah rezeki dari Allah yang sudah ditentukan kapan datangnya. Maka kami jalani hari-hari sebagaimana lazimnya pasangan yang baru menikah. Suatu hari saya iseng mencoba alat tes kehamilan yang sudah dibeli beberapa hari setelah kami pulang honey moon. Niatnya hanya untuk jaga-jaga bila sudah waktunya ada tanda-tanda kehamilan. Pagi itu terdapat dua garis samar di atas alat tes kehamilan yang saya pakai. Saya ragu-ragu dan membicarakan hasil tes dengan suami. Mungkin belum positif karena garisnya masih samar. Sekitar tiga hari kemudian saya kembali menggunakan alat tes kehamilan karena merasa penasaran dengan hasil sebelumnya. Hasilnya sama. Dua garis samar yang muncul di atas alat tes kehamilan yang kedua. Saya kembali membicarakannya dengan suami. Kami masih ragu-ragu. Besoknya saya kembali menggunakan alat tes kehamilan yang berbeda. Dengan hasil yang sama, saya tidak sabar ingin memeriksakan diri ke dokter kandungan. Saya dan suami akhirnya sepakat memeriksakan diri saya ke dokter kandungan agar mengetahui hasil yang lebih pasti. Dokter menyatakan kalau hasil tes kehamilan adalah positif, tetapi kami harus memastikan kembali satu minggu lagi agar mendapat hasil yang lebih jelas. Saya kemudian mengikuti saran dokter. Hasil dari alat tes kehamilan yang saya gunakan satu minggu kemudian menunjukkan dua garis yang sangat jelas. Positif!

Bahagia sekali melihat hasil tes yang terakhir. Namun, ada pertanyaan besar yang ada di benak saya. Apakah saya bisa menghadapi perubahan yang akan terjadi pada diri saya? Bagaimana dengan suami saya?


Cerita di atas adalah cerita pribadi saya ketika pertama kali mengalami kehamilan. Alhamdulillah, saya dan suami adalah salah satu pasangan yang langsung dikaruniai momongan tidak lama setelah kami menikah. Berita gembira tersebut disambut dengan baik oleh keluarga kami.
Saat seorang perempuan dinyatakan positif hamil, pasti akan memberikan kebahagiaan yang tak terkira bagi pasangannya maupun anggota keluarga lain. Kehadiran anak dianggap sebagai pelengkap dalam kehidupan rumah tangga. Banyak persiapan yang harus dilakukan saat sepasang suami istri akan menjadi calon orang tua, termasuk mempersiapkan mental.
Kehamilan merupakan proses terjadinya pembuahan yang diawali dengan pertemuan sperma dan sel telur di rahim wanita, kemudian pembuahan tersebut akan mengalami evolusi menjadi janin. Proses pembuahan terjadi pada minggu pertama. Kemudian disusul dengan tanda-tanda kehamilan yang biasanya muncul pada minggu kedua atau ketiga masa kehamilan. Saat itu si Ibu akan mengalami perubahan hormon yang cukup signifikan. Tanda-tanda yang sering terjadi adalah mual, muntah, kehilangan selera makan, badan pegal-pegal, mudah lelah, sampai perubahan emosional. Pada masa-masa ini, si Ibu harus ekstra sabar menghadapi dirinya sendiri. Pada beberapa kasus, perubahan hormon ketika hamil muda memicu adanya stres pada diri Ibu. Si Ibu merasa lelah harus mengeluarkan isi perut setiap habis makan, pusing yang berkepanjangan, dan kondisi badan yang terasa tidak enak akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini biasanya mengakibatkan si Ibu jadi suka uring-uringan. Tidak tahan jika merasa terganggu sedikit saja, gampang menangis, dan menjadi malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Tanda-tanda kehamilan tersebut tidak terjadi pada semua wanita saat hamil. Ada juga yang hanya mengalami salah satu tanda kehamilan, bahkan ada juga yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan sama sekali. Hal tersebut tergantung pada hormon yang terdapat dalam diri masing-masing wanita hamil. Bagi yang mengalami tanda-tanda kehamilan tersebut sebaiknya segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter kandungan.

BECOME A MOTHER
Saya adalah seorang calon ibu. Anda?
Saya berpikir menjadi seorang ibu merupakan sebuah kebanggaan sekaligus tugas yang cukup rumit. Ditambah dengan tantangan di era modern seperti ini, menjadi ibu bukan tugas yang sederhana. Apakah anda memikirkan hal yang sama?
Saya pernah merasa tidak yakin pada diri saya sendiri bahwa saya akan menjadi seorang ibu. Kenapa? Sebab saya masih muda dan belum memiliki pengalaman mengurus anak. Lalu apa masalahnya? Saya merasa mental saya belum sepenuhnya siap menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi selama masa kehamilan juga memikirkan bagaimana sakitnya nanti ketika saya melahirkan. Bagaimana saya akan merawat anak saya nanti, menjaga dan harus ekstra hati-hati dengan tubuh bayi yang masih lemah. Pikiran-pikiran seperti itu yang sering muncul di benak saya selama saya menjalani masa kehamilan.
Menjadi seorang ibu memang tidak mudah. Butuh banyak belajar. Dan menjadi seorang ibu tidak dapat dipelajari melalui bangku sekolah. Pendidikan menjadi seorang ibu harus dipelajari dengan praktek langsung. Bagaimana caranya? Dengan menikah, memiliki anak, dan berperan langsung dalam proses mendidik anak.
Menjadi seorang ibu adalah kodrat wanita. Nggak ada ceritanya laki-laki bisa memerankan peran sebagai ibu secara utuh. Hamil dan menyusui hanya bisa dilakukan oleh wanita, lho. Jadi, sudah semestinya kita sebagai wanita mensyukuri takdir yang digariskan Allah.
Peran seorang ibu mutlak ada dalam sebuah rumah tangga. Mengapa? Karena seorang ibu akan memegang peran besar dalam mendidik anak-anaknya di rumah. Dan lagi, siapa yang mau bersusah payah mengandung selama sembilan bulan dengan kondisi kepayahan selain seorang ibu – atau calon ibu?
See, peran seorang ibu rupanya tidak bisa disepelekan. Tidak bisa disebut mudah dan pastinya menghadapi banyak tantangan. Begitu pentingnya peran seorang ibu dalam tatanan rumah tangga membuat kita sebagai wanita harus memiliki rasa bangga terhadap status yang akan disandang: menjadi seorang ibu.

BECOME A FATHER
Apakah istri anda sedang mengandung anak pertama?
Selamat! Sebentar lagi anda akan menjadi seorang ayah. Pekerjaan tambahan untuk membantu istri mengurus anak akan menanti anda. Jangan sepelekan pekerjaan tersebut ya. Bantuan anda akan sangat berperan besar bagi kondisi istri yang baru saja berjuang melahirkan anak anda.
Jika anda menjadi seorang ayah, anda akan dihadapkan pada tanggung jawab yang besar. Selain mencari nafkah, merawat anak juga tanggung jawab anda. Jangan hanya mengandalkan adanya istri yang menjadi full time mom di rumah. Anda juga wajib memiliki peran khusus dalam perkembangan anak anda. Tugas ayah dalam mendidik anak diantaranya ialah mengajarkan pola kepemimpinan, sosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan mengarahkan anak untuk berpikir logis dan rasional. Menjadi teman bermain, guru, dan teladan bagi anak juga peran penting ayah untuk pertumbuhan anak.
Jika seorang ibu adalah tiang utama dalam pendidikan dan urusan domestik rumah tangga, maka anda adalah atap dan dinding yang melindungi keluarga dari musuh-musuh rumah tangga. Di dalam keluarga, anda adalah pemimpinnya. Bagi anak-anak, anda adalah superheronya. Dan bagi pasangan, anda adalah pelindungnya. Peran inilah yang harus anda miliki sebagai ayah, bapak, atau papa.
So, sudah siapkah anda menjadi seorang ayah? Tentu harus siap sejak anda berani meminang istri anda.

Menjadi orang tua bukan persoalan mudah, tetapi tidak benar juga kalau status tersebut dijadikan sebuah beban. Kita semua yang telah memasuki fase pernikahan, siap atau tidak, akan mengalaminya. Membina rumah tangga, memiliki anak, mengasuh, mendidik, dan seterusnya merupakan proses yang sudah umum. Yang membedakan ialah bagaimana kita menyikapi dan menjalani proses tersebut.
Kendala yang banyak dirasakan oleh pasangan baru menikah ialah munculnya kecemasan mengenai kemampuan menjadi orang tua bagi anak-anaknya. Bisa nggak ya?
Jawabannya: harus bisa!
Kita menikah bukan cuma untuk senang-senang, toh? Kenyataannya banyak bagian yang tidak enak dalam pernikahan. Wajar. Semua rumah tangga pasti mengalaminya. Tapi kembali pada niat awal kita membangun sebuah pernikahan dengan pasangan kita. Hal itulah yang nantinya akan menjadikan kita dan pasangan, apakah lebih siap atau malah sebaliknya dalam menghadapi status baru sebagai orang tua.
Semua diawali ketika datang kehamilan. Bagaimana anda dan pasangan harus berbagi peran ketika kehamilan datang? Apa saja yang akan anda dan pasangan hadapi ketika kehamilan? Dan bagaimana menyikapinya? Yuk, siap-siap. Akan kita bahas pada halaman selanjutnya.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU: HUJAN MERAH JAMBU

Ari-Ari Lengket

TIPS JADI JUTAWAN DARI DESAIN GRAFIS